Akhlak dan Tasawuf-3E
Akhlak Tasawuf-1
• Secara Bahasa akhlak berasal dari kata––artinya perangai, kebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah:1. QS. Al-Qalam: 4: , 2. QS. Asy-Syu‟ara: 137: 3.
• Secara Istilah, akhlaka dalah: menurut Ibnu Miskawaih: sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Imam Ghazali: sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
PengertianTasawuf: Secara Bahasa tasawuf berarti: -saf(baris), sufi(suci), sophos (Yunani: hikmah). Secara Istilah:Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt.
Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat denganTuhan. Hubungan Akhlak dengan Tasawuf: Akhlak danTasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesame manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical
antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.
Bagian terpenting tujuan tasawuf adalah memperoleh hubungan langsung denganTuhan sehingga merasa dan sadar berada dalam hadirat Tuhan. Semua sufi berpendapat bahwa satu–satunya jalan yang dapat mengantarkan seseorang kehadirat Allah hanyalah dengan kesucian jiwa.
-Para sufi berpendapat bahwa untuk merehabilitasi sikap mental yang tidak baik di perlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriah
Urgensi akhlak Tasawuf dalam kehidupan modern:
1) Lebih ditekankan pada usaha mensucikan jiwa, dan bersungguh-sungguh dalam mematuhi Allah dan meneladani Rasulallah SAW. Hingga jiwa menjadi bersih dan memantulkan haqiqat dan rahasia ketuhanan.
2) Tasawuf adalah program pendidikanyang focus pada penyucian jiwadari segala penyakityang menghalangi manusia dariAllah SWT . Khususnya pada kehidupan modern dengan ciri-ciri antara lain adalah: Disintegrasi ilmu pengetahuan, Jiwa yang terpecah split personality), penyalah gunaan iptek, pendangkalan iman, pola hubungan materialistik, menghalalkan segala cara, stress dan frustasi, kehilangan harga diri dan masa depan.